Perayaan
ulang tahun kota Semarang ke 469 dimeriahkan dengan Semarang Night Carnival yang
diselenggarakan pada hari sabtu malam 7 Mei 2016 di kawasan Kota Lama. Start
dimulai dari gereja Gedangan – jalan Letjend Suprapto – gereja Blenduk –
samping kantor bank Mandiri. Pementasan koreografi berlangsung di depan gereja
Blenduk mengundang decak kagum penonton muda – mudi yang ribuan jumlahnya. Bahkan
hujan turun tidak menyurutkan mereka memberi apresiasi positif pada temannya
yang sedang tampil.
Pembukaan karnaval ditandai penekanan tombol sirine oleh Wali Kota Semarang
Hendrar Prihadi dan wakilnya Hevearita Gunaryanti serta para pejabat lainnya. Tema SNC 2016
yakni Fantasi Warak Ngendog dengan Artistic Director SNC
2016 Heru Mataya telah mengambil konsep kostum ‘berbahan alami dan ramah
lingkungan’. Warak adalah hewan fantasi khas kota Semarang yang merupakan
akulturasi budaya Jawa – Tionghoa – Arab. Gerak festival budaya ini mendukung
ajakan presiden Jokowi agar setiap Daerah mengembangkan Potensi Tertentu,
bahkan memberi wadah bagi kaum muda melakukan ekspresi diri secara positiv. Sukses
palaksanaan SNC diawali pada 30 April 2011 dan berlangsung terus rutin tahunan.
Festival
budaya dalam bentuk karnaval ini bersamaan pada siang harinya para siswa SMU /
SMK diumumkan kelulusan, tentu kegembiraan mereka terlihat dari berjubelnya
ribuan muda – mudi kota Semarang dan sekitarnya. 800 peserta mayoritas peserta karnaval
dari SMU serta SMP, salah satunya Thalita Pramesti memakai kostum yang diberi
nama TANDUK API dengan baju dari bahan daun bambu dan bahan alami lainnya. Penampil
lainnya memakai kostum dengan nama antara lain Lidah Warak, Gigi Warak, Sisik
Warak, Harmoni Warak.
HUT
Semarang ke 469.. selamat dan semoga makin sejahtera bagi semua warganya..
Bulatkan tekad Semarang Hebat.. inilah semangat
Membangun, semangat Produktif agar kota Semarang mampu setara dengan kota
metropolitan lainnya
Salah satu
program unggulan kota Semarang yakni Program ‘GERBANG HEBAT’ kependekan dari Gerakan
Bersama Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran melalui Harmonisasi Ekonomi,
Edukasi, Ekosistem, Etos Bersama Masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar