KLENTENG SAM PO KONG GEDONG BATU, LAKSAMANA CHENG HO Klenteng Sam Po Kong mudah dijumpai
di sudut tikungan jalan Kaligarang dengan lahan parkir yang luas, bahkan pada
minggu pagi menjadi tempat favorit warga berkumpul pada pasar tiban. Renovasi
dan penataan manajemen klenteng mampu membuatnya menjadi area wisata terkenal
di Semarang, seperti halnya Masjid Agung Jawa Tengah dan Gereja Blendug. Warna
khas merah pilar klenteng sudah terlihat dari jauh, setelah masuk ke dalam para
wisatawan dapat menyewa pakaian tradisi Tiongkok kuno untuk berfoto ria.
Demikian juga saat di halaman akan banyak sudut indah untuk berfoto dengan
latar belakang Patung Laksamana Cheng Ho maupun bangunan Klenteng Sam Po Kong.
Simongan sejak seabad ini
dikenal atas adanya bangunan klenteng Sam Po Kong khusunya menjelang tanggal 1
Suro, Muharam diadakan pentas wayang kulit semalam suntuk. Terlebih Klenteng
Sam Po Kong hanya berjarak 500 meter dari simpangan sungai Tugu Suharto, demikian diberi nama Presiden kedua karena beliau
pernah berendam di tempat tersebut. Saat ini di sebelah barat daya klenteng
tersebut dibangun perumahan rindang dan modern Paramount Land. Perlu diketahui bahwa pada saat kapal Laksamana
Cheng Ho berlabuh di Semarang dengan bersandar di sungai Kaligarang, lebar
sungai masih demikian besar dan alur sungai yang dalam. Saat ini untuk
mengingat peristiwa kapal Cheng Ho bersandar di sana terlihat Jangkar melekat pada pohon beringin di
halaman Klenteng Sam Po Kong, serta diberi nama Kyai Jangkar... klenteng ini juga menyimpan legenda Kyai Juru
Mudi Dampo Awang (Wang Cing Hong).
Semarang butuh banyak penulis dan
penulis penuh waktu yang mendorong promosi Klenteng Sam Po Kong, Gereja
Blendug, Masjid Agung Jawa Tengah menjadi sorotan media nasional. Potensi wisata
religi di Semarang yang mampu menjadi magnet wisata lokal maupun manca negara
patut dijadikan teladan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar