Selasa, 14 Juni 2016

PADUSAN MENJELANG BERPUASA



PADUSAN MENJELANG BERPUASA Sebelum bulan Ramadhan masyarakat Jawa, khususnya di Jawa Tengah, memiliki beragam tradisi mulai dari Ruwahan, Nyadran dan Padusan. Nama Padusan diartikan mandi dengan maksud membersihkan diri agar dapat menjalani peribadahan di bulan suci Ramadhan dalam kondisi suci jiwa, raga dan pikiran bersih. Masyarakat akan berbondong - bondong menuju umbul atau sumber mata air untuk mandi. Masyarakat akan berbondong - bondong menuju umbul atau sumber mata air untuk mensucikan diri dengan cara mandi keramas. Tradisi padusan telah lama digelar sejak zaman Wali Songo. Tradisi tersebut biasanya dilakukan satu sampai tiga hari menjelang Bulan Puasa. Dewasa ini tradisi Padusan berubah drastis, bahkan seminggu sebelum Ramadhan lokasi obyek wisata sudah penuh dengan pengunjung. Hal ini karena Pemda setempat sudah mengagendakan tradisi ini sebagai acara rutin setiap tahun. Bahkan untuk menambah semakin meriahnya acara padusan, berbagai acara pun digelar antara lain pasar rakyat dan pentas dangdut. Tentu saja hal semacam ini akan mengundang masyarakat dari daerah sekitarnya ikut meramaikan tradisi unik ini. Kegiatan ini dihadiri beribu - ribu pengunjung guna mensucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa.


Di Boyolali
tradisi padusan digelar di obyek wisata Umbul Pengging dan Umbul Tlatar sedangkan di Klaten diadakan di obyek wisata Pemandian Jolotundo, Sumber Air Ingas, Ponggok, Lumban Tirto dan Tirto Mulyono. Di Magelang, diadakan di Padusan Bajong Banyu, Mertoyudan. Tradisi padusan diawali dengan acara kirab budaya. Kirab dilakukan dengan berjalan kaki dari halaman Masjid terdekat menuju lokasi Umbul tersebut. Kirab diramaikan penampilan tari gambyong dan tari - tarian tradisonal rakyat. Tradisi ini kemudian dilanjutkan dengan acara bersih makam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar