MADURA NUANSA
ISLAMI, SEBERANG PULAU JAWA Masyarakat
Madura terkenal religius, nuansa islami terasa begitu kental. Pada saat suara
azan berkumandang lantas para lelaki, anak – anak pesantren segera memakai
sarung dan kopiah bergegas menuju masjid dan langgar. Pesantren di pulau Madura
jumlahnya mencapai ribuan, bahkan di kabupaten Sampang setiap melangkah 5 meter
terpancang papan besi warna hijau. Pada papan tersebut ditulis Hasmaul Husna (
nama – nama agung yang sesuai dengan sifat Allah SWT ) dalam bahasa Arab dan
bahasa Indonesia.
Di
Kabupaten Sumenep didapati perkebunan tembakau dan budidaya rumput laut
menghidupkan rantai perekonomian masyarakat., bahkan sudah ada investasi di
bidang gas alam dan minyak bumi. Ada yang menarik pada desa Legung Timur,
Legung Barat & Dapenda kecamatan Batang – batang, kabupaten Sumenep secara
turun menurun terbiasa tidur di pasir pantai. Pasir pantai dibersihkan lantas
disaring. Tidur ‘terapi pasir’ ini membawa hasil positif berupa tubuh hangat,
sirkulasi darah lancar dan sakit rematik berangsur sembuh.
Jagung Madura
memiliki kelebihan berupa kadar air yang rendah, tahan lama dan tidak mudah
rusak. Nasi Jagung ( Nasek empog ) merupakan menu utama warga Madura , berupa
nasi jagung dicampur nasi biasa dengan lauknya yakni sayur urap segar atau pun
sayur lodeh. Selain itu jagung sudah diolah menjadi dodol, empek – empek, kue
kering, jenang. Kerupuk Caping ( Kropuk tanggug ) ukuran 50 x 100 cm dengan
rasa bawang putih dimakan bersama sambal petis. Sedang di sepanjang pantai
terlihat hamparan pohon Kelapa dan pohon Siwalan, sedang yang khas yakni pohon
Cemara Udang yang sengaja dibudidayakan oleh pemda setempat.
Yang paling
terkenal dari pulau Madura yakni KerapanSapi selain sebagai tradisi juga sebagai pesta rakyat yang dilaksanakan setelah
sukses menuai hasil panen padi atau tembakau. Kerapan sebagai pesta rakyat di
Madura mempunyai peran di berbagai bidang. Misal di bidang ekonomi (kesempatan
bagi masyarakat untuk berjualan), peran magis religius (misal adanya
perhitungan-perhitungan tertentu bagi pemilik sapi sebelum bertanding dan
adanya mantra-mantra tertentu), bidang seni rupa (ada pada peralatan yang
mempunyai hiasan tertentu), bidang seni tari dan seni musik saronen (selalu
berubah dan berkembang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar