Senin, 20 Juni 2016

MASJID DEMAK & MINIMARKET



MASJID DEMAK & MINIMARKET  Masjid Demak terletak di alun – alun kota Demak berhadapan dengan kantor Pemerintah Daerah kabupaten Demak, berada di jalan raya Pantai Utara Jawa ‘pantura’. Berbicara tentang masjid Demak otomatis berkaitan dengan Wali Songo dan rangkaian wisata religi dari Gresik, Tuban dan seterusnya hingga ke Demak. Kota Demak merupakan kota tua yang diawali adanya pusat pemerintahan kesultanan Demak, dari peninggalan batu bata yang ditemukan menunjukkan lokasi tersebut di sebelah selatan kota Demak saat ini.
            Kata Demak itu adalah berasal dari bahasa Arab ‘Dhima’ yang artinya rawa. Hal ini mengingat tanah di Demak adalah tanah bekas rawa alias tanah lumpur. Bahkan sampai sekarang jika musim penghujan tergenang banjir dan pada masa kemarau tanahnya banyak yang retak karena bekas rawa   Tanggal 28 Maret 1503 ditetapkan sebagai hari jadi kabupaten Demak. Hal ini merujuk pada peristiwa penobatan Raden Patah menjadi Sultan Bintoro yang jatuh pada tanggal 12 bulan Mulud Tahun 1425 Saka.
            Kota Demak memiliki peninggalan bersejarah yang salah satunya adalah Masjid Agung Demak yang dibangun Raden Patah bersama Wali Songo. Masjid Agung Demak yang terletak di Desa Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, adalah salah satu mesjid tertua di Indonesia. Raden Patah bersama Wali Songo mendirikan masjid yang karismatik ini ditandai dengan candrasengkala “Lawang Trus Gunaningjanmi”. Sedang pada gambar bulus yang berada di mihrab masjid ini terdapat lambang tahun Saka 1401 yang menunjukkan bahwa masjid ini berdiri tahun 1479. 
Atap Masjid Agung Demak ditahan empat tiang kayu raksasa yang khusus dibuat empat wali di antara Wali Songo. Saka sebelah tenggara adalah buatan Sunan Ampel, sebelah barat daya buatan Sunan Gunung Jati, sebelah barat laut buatan Sunan Bonang, sedang sebelah timur laut merupakan sumbangan Sunan Kalijaga. Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya. Di kompleks ini juga terdapat Museum Masjid Agung Demak, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat Masjid Agung Demak. Masjid ini merupakan cikal bakal berdirinya kerajaan Glagahwangi Bintoro Demak. 
            Ada sesuatu yang istimewa pada kabupaten Demak yakni tidak dijumpai minimarket modern baik Alfamart maupun Indomart di dekat pasar tradisional. Tampaknya pemerintah Daerah memberi perhatian lebih bagi bertumbuh dan kuatnya UMKM, bisa dibayangkan akan munculnya Agusmart, Ikemart, Hanafimart. Memang melihat kekuatan UMKM kabupaten Demak saat ini masih lemah, di bagian Utara banyak dijumpai pengolahan ikan asin sedang di bagian Tengah banyak dijumpai Kerupuk Bawang dan Kerupuk Asin. Hampir semuanya home industry dan dari antara mereka hanya sedikit yang meiliki izin P-IRT ‘Pengusaha Industri Rumah Tangga’, demikianlah rata – rata rumah tangga petani dan nelayan di pantai utara Jawa.
.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar