LASEM ,
KISAH TIONGKOK KECIL DI TANAH JAWA Kecamatan Lasem di kabupaten Rembang merupakan tempat awal
pendaratan orang Cina di tanah Jawa sehingga dijumpai klenteng kuno serta rumah
tradisional Tiongkok. Lasem tak bisa dipisahkan dari warung kopi dan oleh - oleh
cangkir kopi. Saat pagi hari pergilah ke warung kopi Jinghe di daerah
Karangturi, mencicipi kopi hitam sembari menyantap nasi bungkus yang lezat
serta aneka gorengan. Rasakan budaya homogen saat menikmati sarapan sembari
menyesap kopi panas. Pada siang hari saatnya duduk santai menikmati menu khas
pesisir yang menggoda di warung makan Bu Tri pada jalan Raya Timur Alun-alun Lasem.
Menu yang khas yakni mangut iwak Pe yang nikmat disantap
bersama nasi hangat. Rasakan juga menu lainnya seperti Pindang serani, Asem
pedes, Asem –asem ayam, Semur, Opor, Lodeh, Sop dan Pecel. Sungguh daya tarik
kuliner khas pesisir yang menggoyang lidah. Jempol deeh meski hanya warung
kecil, Warung Makan Bu Tri tidak pernah sepi.
Ingat Lebaran pasti umat muslim ingat lontong opor, ingat
Lasem pasti ingat kampung Tuyuhan. Di sinilah lokasi kuliner enak berupa
Lontong opor ayam kampung. Kalau saat Lebaran rasa pedas lontong opor didapat dari menu sambal goreng,
tetapi rasa pedas lontong Tuyuhan sudah ada di dalam kuah opornya. Lontongnya
lembut, dengan kuah sedikit pedas dan daging ayam kampung yang gurih. Sedaap..
Klenteng Cu An Kiong di jalan Dasun merupakan yang terbesar dari tiga klenteng yang berada di kota
Lasem. Sebuah klenteng artistik yang dibangun pada abad ke-15 di dinding dalam
terdapat mural hitam putih tentang kisah Mitologi Dewa – dewa Taois. Pak Gandor
salah seorang pengurus Klenteng Cu An Kiong akan memandu dan bercerita sejarah
panjang klenteng ini. Sekitar 200 meter dari klenteng tersebut ada bangunan
besar arsitektur Cina kuno yang disebut Lawang Ombo atau Omah Candu. Pada abad
ke-19 perdagangan candu marak di pantai utara Jawa, dan Lasem tercatat dalam
peta perdagangan candu tersebut. Rumah besar dengan halaman luas dan pintunya
lebar sekali sehingga disebut Lawang Ombo. Salah satu ruangan di bangunan ini
terhubung dengan terowongan bawah tanah tembus ke pelabuhan lokasi candu
diselundupkan. Kawasan perkampungan Cina
kuno masih bisa dilihat dari arsitektur kokoh khas orientalis pada daerah Karangturi
dan Babagan.
Batik Lasem serta Cangkir kopi merupakan cindera mata
yang wajib hukumnya harusw dibeli saat wisata ke kota Lasem. Salah satu ciri
kas warna batik Lasem yakni warna Merah darah ayam atau ‘abang getih pithik’. Produsen
batik masih banyak dijumpai di Lasem, kira – kira sebanding jumlah prodesen
batik di Jogja maupun Solo. Warna merah ini sangat spesifik karena keberadaan
mineral khusus pada air yang mengalir di kota Lasem. Motif batiknya beragam
sekali, dapat dikelompokkan dalam motif Lokal dan motif nuansa Tiongkok. Sebut
saja motif Sekar jagad, Latohan, Gunung ringgit, Tiga negeri, Es teh serta
Pasiran selalu tersedia pada Sentra Batik Karangturi dan Sentra Batik Babagan. Sedangkan
cindera mata berupa Camgkir kopi mudah didapatkan di Toko Kuning. Cangkir kopi
berukuran kecil dengan motif bunga yang bernuansa lawasan sungguh menarik hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar