Senin, 11 Juli 2016

HALO - HALO BANDUNG, JAYALAH MAHASISWA



HALO - HALO BANDUNG, JAYALAH MAHASISWA    Lagu mampu memacu semangat para pendengarnya, bahkan seseorang yang menyanyikannya. Aura, rasa gembira dan semangat akan mampu membawa lingkungannya kepada arah yang membangun positif. Dapat dipastikan dalam setahun ada ratusan gema lagu ‘halo-halo Bandung’ yang berkumandang di kota dan pelosok Bandung sungguh passion yang membahana....
            Pada tanggal 3 juli ini mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dari Bandung mengukir sejarah dengan menjuarai Shell Eco Marathon – Driver World Championship ‘SEM DWC’ di Inggris. Mobil listrik Turangga Chetta EV3 mengungguli ratusan tim lainnya dari Asia, Amerika dan Eropa. Sungguh suatu lomba dengan kualifikasi tinggi dan pasti bergengsi. Lomba kecepatan di lintasan Queen Elizabeth OlympicPark, di Strattford, Inggris menjadi saksi sejarah bahwa mobil Turangga Chetta EV3 menjadi mobil yang pertama tiba di garis akhir. Ramdani (22) sang driver langsung disambut tujuh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bersama Sriyono (47) sang Dosen Pendamping. Semuanya histeris, haru dan bangga. Mereka saling berangkulan tangan, menundukkan kepala berkeliling dan berdoa syukur. Segera mereka menyanyikan lagu “Indonesia Raya” di tengah-tengah lintasan.
            Inilah lomba teknik otomotif yang sungguh bersifat marathon. Tim Bumi Siliwanngi yang ikut lomba ini sejak tahun 2012 harus lolos seleksi nasional selanjutnya mengikuti lomba tingkat Asia / Amerika / Eropa. Pada bulan maret 2016 mobil listrik Turangga Chetta EV3 menduduki peringkat kedua dalam lomba mobil hemat energi di Shell Eco Marathon ( SEM ) Asia di Manila. Inilah lomba mobil teririt dengan jarak tempuh paling jauh tingkat Asia. Sekitar seratus hari kemudian diadakan Lomba tingkat Dunia mencari mobil paling irit yang mampu paling cepat sampai di garis akhir. Spesifikasi rem diganti menggunakan rem sepeda motor dan latihan di jalan datar serta tanjakan merupakan persiapan rutin menjelang lomba tingkat dunia tersebut. Bahkan Panitia memberi syarat mobil harus berhenti dalam jarak 20 meter sejak pertama kali direm dalam kecepatan 50 kilometer per jam. Badan mobil yang penyok menunjukkan mobil Turangga Chetta EV3 harus berkali-kali uji coba sampai berhasil memenuhi syarat lolos Uji Rem.

            Indonesia mengirim tiga tim, Tim UPI bersama Tim Universitas Indonesia ( UI ) dan Tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ). Kedua tim ini bahkan sudah mengikuti lomba SEM DWC sejak tahun 2010. Mobil Sapuangin 10 dari Tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember mengikuti lomba mobil irit berbahan bakar solar dan menjadi Juara Pertama pada SEM Asia di Manila. Sedangkan mobil Sadewa dari Tim Universitas Indonesia mengikuti lomba mobil irit berbahan bensin dan menjadi Juara Pertama pada SEM Asia di Manila. Namun sayang mobil Sapuangin 10 dan mobil Sadewa tidak lolos dalam inspeksi teknis. Sudah saatnya mahasiswa Jakarta dan Surabaya menyanyikan lagu “Maju tak gentar” sebagaimana warga Bandung yang selama ini gemar dan penuh semangat menyanyikan lagu “Halo-halo Bandung”....  ...the past is history, the future is mistery, but today is gift – that’s why they call it “the present”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar