HALO - HALO
BANDUNG, JAYALAH MAHASISWA Lagu mampu memacu semangat para pendengarnya,
bahkan seseorang yang menyanyikannya. Aura, rasa gembira dan semangat akan
mampu membawa lingkungannya kepada arah yang membangun positif. Dapat
dipastikan dalam setahun ada ratusan gema lagu ‘halo-halo Bandung’ yang
berkumandang di kota dan pelosok Bandung sungguh passion yang membahana....
Pada tanggal 3 juli ini
mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dari Bandung mengukir sejarah
dengan menjuarai Shell Eco Marathon – Driver World Championship ‘SEM DWC’ di
Inggris. Mobil listrik Turangga Chetta EV3 mengungguli ratusan tim lainnya dari
Asia, Amerika dan Eropa. Sungguh suatu lomba dengan kualifikasi tinggi dan
pasti bergengsi. Lomba kecepatan di lintasan Queen Elizabeth OlympicPark, di
Strattford, Inggris menjadi saksi sejarah bahwa mobil Turangga Chetta EV3
menjadi mobil yang pertama tiba di garis akhir. Ramdani (22) sang driver
langsung disambut tujuh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
bersama Sriyono (47) sang Dosen Pendamping. Semuanya histeris, haru dan bangga.
Mereka saling berangkulan tangan, menundukkan kepala berkeliling dan berdoa
syukur. Segera mereka menyanyikan lagu “Indonesia Raya” di tengah-tengah
lintasan.
Inilah lomba teknik otomotif
yang sungguh bersifat marathon. Tim Bumi Siliwanngi yang ikut lomba ini sejak
tahun 2012 harus lolos seleksi nasional selanjutnya mengikuti lomba tingkat
Asia / Amerika / Eropa. Pada bulan maret 2016 mobil listrik Turangga Chetta EV3
menduduki peringkat kedua dalam lomba mobil hemat energi di Shell Eco Marathon
( SEM ) Asia di Manila. Inilah lomba mobil teririt dengan jarak tempuh paling
jauh tingkat Asia. Sekitar seratus hari kemudian diadakan Lomba tingkat Dunia
mencari mobil paling irit yang mampu paling cepat sampai di garis akhir. Spesifikasi
rem diganti menggunakan rem sepeda motor dan latihan di jalan datar serta
tanjakan merupakan persiapan rutin menjelang lomba tingkat dunia tersebut.
Bahkan Panitia memberi syarat mobil harus berhenti dalam jarak 20 meter sejak
pertama kali direm dalam kecepatan 50 kilometer per jam. Badan mobil yang
penyok menunjukkan mobil Turangga Chetta EV3 harus berkali-kali uji coba sampai
berhasil memenuhi syarat lolos Uji Rem.
Indonesia mengirim tiga
tim, Tim UPI bersama Tim Universitas Indonesia ( UI ) dan Tim Institut
Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ). Kedua tim ini bahkan sudah mengikuti lomba
SEM DWC sejak tahun 2010. Mobil Sapuangin 10 dari Tim Institut Teknologi
Sepuluh Nopember mengikuti lomba mobil irit berbahan bakar solar dan menjadi
Juara Pertama pada SEM Asia di Manila. Sedangkan mobil Sadewa dari Tim
Universitas Indonesia mengikuti lomba mobil irit berbahan bensin dan menjadi
Juara Pertama pada SEM Asia di Manila. Namun sayang mobil Sapuangin 10 dan mobil
Sadewa tidak lolos dalam inspeksi teknis. Sudah saatnya mahasiswa Jakarta dan
Surabaya menyanyikan lagu “Maju tak gentar” sebagaimana warga Bandung yang
selama ini gemar dan penuh semangat menyanyikan lagu “Halo-halo Bandung”.... ...the past is
history, the future is mistery, but today is gift – that’s why they call it
“the present”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar